KOLAKA TIMUR - Calon Gubernur Sulawesi Tenggara nomor urut 2, Andi Sumangerukka (ASR) bersama wakilnya IR Hugua menggelar kampanye di Kecamatan Lalolae, Kabupaten Kolaka Timur, Kamis (24/10). Kampanye yang dihadiri ribuan pendukung ini diwarnai dengan simulasi pencoblosan oleh ibu-ibu menggunakan kertas suara berukuran besar, diiringi sorakan pendukung yang meneriakkan "nomor dua".
Dalam kampanyenya, mantan Pangdam XIV Hasanuddin ini mengungkapkan keprihatinannya terhadap akses kesehatan di Sultra. Ia menyoroti masalah ambulans yang selama ini memberatkan masyarakat karena biaya sewa yang mahal.
"Yang selama ini saya saksikan dan banyak mendengar cerita dari masyarakat adalah orang-orang yang ingin berobat ke rumah sakit kadangkala terhambat oleh ambulans yang tidak gratis dan tidak murah biaya penyewaannya," ungkap ASR.
Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara di Sulawesi Tenggara ini berjanji akan merombak sistem pelayanan kesehatan jika terpilih nanti. "Tidak ada lagi orang berobat pulang bawa resep, tetapi harus pulang bawa obat, karena merupakan kewajiban negara kepada rakyatnya," tegasnya.
Selain sektor kesehatan, ASR-Hugua juga memperkenalkan program unggulan mereka yang diberi nama MANTU (Modal Usaha untuk Ibu-ibu). Program ini dirancang khusus untuk mendorong kemandirian ekonomi kaum perempuan di Sultra.
"Ketika terpilih nanti, semua harus mudah mendapatkan pekerjaan, terutama untuk para perempuan dan ibu-ibu. Program MANTU akan memprioritaskan ibu-ibu yang berwirausaha untuk diberikan modal bantuan mengembangkan usaha mereka," jelas ASR.
Bagi ibu-ibu yang belum memiliki usaha, pasangan nomor urut 2 ini berkomitmen memberikan pendampingan dan pelatihan untuk memulai usaha. Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat, termasuk perwakilan perempuan yang hadir dalam kampanye tersebut.
ASR juga menyoroti masalah perumahan di Sultra. "Kesejahteraan bukan hanya soal apa yang dimakan hari ini, tetapi juga kelayakan sandang dan papan. Saya melihat masih banyak kondisi rumah masyarakat yang belum bisa disebut layak. Ketika ASR diberikan kewenangan nanti, ASR akan menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawabnya sebagai pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, ASR yang memiliki karier panjang di dunia militer, termasuk pernah menjabat sebagai Danrem 143 Halu Oleo di Kendari, menegaskan komitmennya untuk mengabdi pada rakyat. Ia juga membagikan pesan khusus dari Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Pak Prabowo berpesan kepada saya 'Hai Andi, jangan sekali-kali kamu menghianati rakyat, ketika kamu coba-coba menghianati rakyat, maka saya yang pertama menurunkan kamu dari sini'," ungkap ASR menirukan pesan Prabowo.
ASR menekankan bahwa meskipun kini ia terjun ke politik, jiwa keprajuritannya tetap melekat. "Saya bukan orang politik, saya adalah seorang tentara sebelum terjun ke dalam politik. Hanya karena sistem mengharuskan ketika saya ingin mengabdi kepada masyarakat Sulawesi Tenggara harus melalui jalan politik. Tetapi jiwa saya merupakan seorang prajurit, dimana seorang tentara berasal dari rakyat yang kemudian bekerja hanya untuk rakyat dan negara," pungkasnya.